- Back to Home »
- Tasawuf »
- Tasawuf Menurut KH. Said Aqid Siradj (Bagian 1)
Posted by : Fitrah Ali Yusuf Abdillah
11 Jan 2016
Pertama-tama, tasawwuf bukan merupakan akhlak, disini terdapat kerancuan orang yang menyamakan antara tasawuf dan akhlak.Apabila ada orang yang memiliki akhlak yang mulia, belum tentu dia seorang sufi.Intinya ialah Tasawuf bukan merupakan ilmu akhlakul karimah.
Kedua, tasawuf juga bukan merupakan ilmu hikmah, atau ilmu kebatinan atau ilmu perdukunan.Barangsiapa yang menjalankan ilmu hikmah sesuai dengan prosedur yang ditunjukan oleh kitab hikmah, dan kemudian berhasil, ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan tasawuf.Contoh, bila ada seorang yang mampu mengobati seseorang dengan air do'a nya atau seseorang yang mampu berjalan di atas air atau apapun, ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan tasawuf.
Ketiga, tidak ada kaitannya bilangan kuantitas ibadah dengan tasawuf.Contoh, apabila seseorang yang rajin shalatnya, mengajinya, dan lain-lain.Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan tasawuf.
Kembali kepada permasalahan,Terdapat banyak definisi Tasawuf secara harfiah atau bahasa.Berikut beberapa definisi tasawuf menurut beberapa ahli.
1. Abu bakar al kalabadi
Pertama, Tasawuf berasal dari kata "sofaaun" yang artinya bersih atau jernih pendapat ini menurut Abu bakar al kalabadi dalam kitabnya "At-Taarruf li mazhabi ahli tasawuf.Mengapa "sofa", karena tujuan tasawuf ini adalah "li sofail insan an kadurotil basyariah"yang artinya untuk membersihkan hati.
2. Ibnul Jauzi
Kedua, tasawuf berasal dari kata "suffah" suffah merupakan nama julukan sebuah tempat di madinah.Ahlussuffah merupakan orang yang tinggal di serambi masjid madinah.Ini merupakan tempat tinggal para Muhajirin yang datang ke madinah.Jumlahnya kurang lebih 10 orang.Dalam prosesnya, para anggota ahlussuffah ini tidak saling megenal satu sama lain, akan tetapi menjadi saudara yang kuat, pertemanan yang tulus.Salah satu orang yang menjadi ahlussuffah ialah Abudzar Al-Ghiffari.Orang tasawuf ini mengikuti akhlak dan sikap ahlussuffah ini, yakni pertemanan yang tulus, persahabatan yang ikhlas.Walaupun tidak mengenal satu sama lain.Pendapat ini didukung oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya talbis iblis.
3. Pemuda Jahiliah
Ketiga, Diceritakan pada masa jahiliah ada seorang ibu yang sangat mendambakan anak laki-laki.Kemudian Ibu ini bernadzar bila mempunyai anak laki-laki, maka ia tidak akan mempekerjakannya.Ia akan mempersembahkannya untuk berkhidmat, melayani baitullah (ka'bah).Kemudian ibu ini dikaruniai anak laki-laki.Ketika beranjak dewasa.Anak laki-laki ini tiba-tiba pingsan.Kemudian ibu ini melihat dan berkata "Masoro ibni ila suufah" yang artinya, anak saya sekrang sudah lemas seperti kain lap.Maka, kata suufah ini di artikan kain lap dan dinisbatkan kepada sufi.Kemudian timbul pertanyaan, apakah mau kita menisbatkan para sufi-sufi besar kepada orang yang hidup di masa jahiliah.
4. Abdul Karim Al Kuysairi
Keempat, Menurut Imam Abdul Karim Al Kuysairi.Tasawuf berasal dari kata "Suuf", maknanya bulu domba.Bulu domba ini berbau tidak sedap dan teksturnya kasar dan keras.Dari sisi bahasa ini benar, jadi ahli tasawuf ini tidak mementingkan kepentingan tampilan lahiriah.
Untuk lanjut ke-bagian 2, silahkan cari di Blog ini.
1 Comments
Semoga manfaat amin
ReplyDelete