- Back to Home »
- Filsafat Yunani Kuno »
- Thales
Posted by : Fitrah Ali Yusuf Abdillah
26 May 2014
Thales
Biografi Thales
Biografi Thales
Thales dinyatakan sebagai seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM sekitar 620-450 SM. Dalam suatu sumber juga disebutkan bahwa dia merupakan anak dari pasangan Examyes dan Cleobuline. Thales lahir di kota Miletos yang merupakan tanah perantauan orang-orang Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur memungkinkan orang-orang di sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala sesuatu. Hal itu merupakan awal dari
kegiatan berfilsafat sehingga tidak mengherankan bahwa para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini. Dia juga hidup dikalangan suku Homerian Sebelum Thales, pemikiran Yunan dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi gelar ‘filsuf yang pertama’. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.
Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta.
Masih dari sumber yang sama, dikatakan bahwa Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat mengukur piramida dari bayangannya saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah berhail memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.
Pemikiran Tokoh
Thales adalah salah seorang filosof yang hidup di antara suku nHomerian dan diperkirakan hidup antara 620-540 SM, suku tersebut merupakan suku yang mempercaai aadanya kekuatan para dewa yang memiliki kemampuan seperti manusia. Dewa inilah yang dianggap sebagai penggerak alam termasuk adanya bencana dan gempa bumi. Namun, kepercayaan ini tidak diyakini oleh Thales. Dia membangun keyakinan dari pandangan naluri dan akal sehatnya sendiri. Dia adalah orang yang memerdekakan pikiran dan batinnya dari dogma keyakinan agama, dan berusaha mencari keyakinan melalui hakikat penciptaan alam ini.
Thales merupakan filosof pertama yang mengilhami tentang asal usul ala mini. Dia telah menanyakan pada akal sehatnya tentang “dari apa alam ini terben tuk?”. ini adalah pertanyaan yang bernilai filsafat dan akan menjadi sebuah pemikiran yang cerdas dan mendalam. terlepas dari apapun jawabannya, dia telah memelopori munculnya kaidah filsafat.(Bakhtiar: 2010)
pola pemikiran Thales dituliskan sesuai ungkapan Aristoteles sebagai berikut ini
Sebagai orang pertama yang berpikir tentang materi materi pemberntuk alam raya ini. Dia membangun sebuah pandangan filoosofi penciptaan alam yang terbuat dari air.
Pemikiran tersebut dijadikan Aristoteles sebagai dasar pemikirannya selanjutnya. Dia melihat suatu dinamika air yang menyebabkan bumi ini seakan hidup. Air telah mampu menggerakkan paretikel biji-bijian sehingga tumbuh menjadi sumber penghidupan bagi seluruh organisme.
Dalam suatu konsep, sebenarnya tidak ada hasil final yang pasti tentang konsep Thales ini, namun dia juga menyatakan bahwa tidak ada hasil pasti mengenai segala sesuatu yang Nampak. Karena sesungguhnya sesuatu yang nampak itu sebenarnya berbeda dari kenyataan sebenarnya( reality is different from appearance because not everything appears to be one unchanging thing).
Dari sumber yang sama , dinyatakan bahwa Hyppolitus( refut.1, Dox.555) juga menyatakan dukungannya terhadap pemikiran Thales terkait dengan dinamika air. Hyppo telah mangidentifikasi, gerak gerik air yang merupakan unsur penyebab adanya gempa bumi. Dalam asumsinya, Thales menyatakan bahwa air adalah partikel yang pada keadaan tertentu akan mengalami solidifikasi( pembekuan) dan liquidisasi(mencair) yang pada keadaan tertentu mampu menimbulkan getaran gempa dan mempengaruhi pergerakkan bintang. Dari konsep penemuan Thales ini menyatakan bahwa Thales mampu menghitung gejala gerhana matahari dengan tepat.
Selain penemuan penemuan konsep diatas, Thales juga telah menemukan banyak konsep filisofi diantaranya seperti yang diringkas oleh Kumara Ari Yuana (2010) dalam bukunya sebagai berikut;
- Thales adalah filsuf pertama dalam tradisi filsafat Barat. Ia memetafisikakan alam bahwa unsure penyusunnya adalah air, dan bumi yang datar ini mengapung diatas air.
- Ia mampu menghitung orbit matahari dan bulan dengan tepat sehingga diriwayatkan mampu memprediksi adanya gejala gerhana matahari total dengan tepat.
- Filsafat etika; mengatakan bahwa harta akan bersifat baik jika diperoleh dengan cara yang tidak merugikan orang lain, dan apapun yang orang lain tidak ingin dilakukan pada diri sendiri janganlah dilakukan pada orang lain.
- Thales juga merupakan ahli Geometri dan Astronomi
Penutup
Thales merupakan filosof pertama yang menemukan konsep dsar penciptaan alam raya ini. Dia mengasumsikan bahwa paretikel utama penciptaannya adalah air. Dia juga menemukan konsep oerhitungan gerhana dan mengungkapkan sebuah filosofi etika.
Thales adalah orang pertama yang berfilsafat tentang alam dan konsepnya diikuti dan dikaji oleh filosof-filosof setelahnya. Meskipun pad akhirnya konsep tersebut mengalami perkembangan dan bahkan kontroversi.